A. Definisi Cost of Quality (COQ)
Cost of Quality (CoQ) merupakan biaya yang terjadi atau dikeluarkan sehubungan dengan
kualitas atas produk yang dihasilkan oleh perusahaan. CoQ dapat dikelompokkan
kedalam tiga kategori sebagai berikut ini.
1. Prevention cost
Prevention cost adalah biaya yang dikeluarkan atau terjadi dalam rangka untuk
menjaga agar supaya tidak terjadi suatu kegagalan produk/product failure (merupakan upaya
pencegahan). Contoh biaya jenis ini antara lain: biaya training pegawai, perawatan mesin berkala, dan pencetakan buku manual
kerja.
2. Appraisal cost
Appraisal cost adalah biaya yang
dikeluarkan atau terjadi dalam rangka untuk mendeteksi adanya suatu product failure. Contoh biaya appraisal antara lain: biaya
inspeksi, pemasangan early warning
system, pemasangan metal detector,
dan pemasangan cctv.
3. Failure cost
Failure cost adalah biaya yang terjadi
sehubungan dengan adanya kesalahan produksi atau produk yang dihasilkan tidak
sesuai dengan standar yang dipersyaratkan. Contoh biaya dalam kelompok ini
antara lain rework dan klaim garansi.
B. Total
Quality Management
Total Quality Management atau disingkat
dengan TQM adalah suatu sistem manajemen kualitas yang berfokus pada
Pelanggan (Customer focused) dengan melibatkan semua level karyawan dalam
melakukan peningkatan atau perbaikan yang berkesinambungan (secara
terus-menerus). Total Quality Management atau TQM menggunakan strategi, data
dan komunikasi yang efektif untuk meng-integrasikan kedisplinan kualitas ke
dalam budaya dan kegiatan-kegiatan perusahaan. Singkatnya, Total Quality
Management (TQM) adalah pendekatan manajemen untuk mencapai keberhasilan jangka
panjang melalui Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction).
Dalam TQM (Total Quality Management),
semua anggota organisasi atau karyawan perusahaan harus berpartisipasi
aktif dalam melakukan peningkatan proses, produk, layanan serta budaya dimana
mereka bekerja sehingga menghasilkan kualitas terbaik dalam Produk dan Layanan
yang pada akhirnya dapat mencapai tujuan kepuasan pelanggan.
Perbaikan yang berkesenimbungan
berkaitan dengan komitmen (continuous quality improvement atau CQI) dan proses
(continuous process improvement). Komitmen terhadap kualitas dimulai dengan
pernyatann dedikasi pada misi dan visi bersama, serta pemberdayaan semua
partisipan untuk secara inkremental mewujudkan visi tersebut (Lewis dan Simth,
1994). Perbaikan yang berkesinambungan tergantung kepada dua unsur. Pertama,
mempelajari proses, alat, dan ketrampilan yang tepat. Kedua, menerapkan
ketrampilan baru pada small achieveable projects. Upaya perbaikan kualitas
secara berkesinambungan dalam lembaga pendidikan harus menggunakan pendekatan
sistem terbuka atas fungsi inti lembaga pendidikan, student learning. Ada tiga
pendekatan yang digunakan untuk menjamin kualitas lembaga pendidikan, yaitu (1)
Pendekatan akreditas, (2) Pendekatan outcome assessment, dan (3) Pendekatan
sistem terbuka (Lewish & Smith, 1994).[19]
C. Definisi Scrap, Spoilage, dan Rework
1. Definisi Scrap
Scrap merupakan barang atau bahan sisa
produksi yang tidak dapat digunakan lagi dalam proses produksi perusahaan,
tetapi masih memiliki nilai jual (salvage
value) walaupun kecil. Contoh scrap
misalkan saja adalah sisa gergajian kayu pada pabrik pemotongan kayu.
·
Accounting
treatment for scrap
a. Scrap can be attributed to aspecific
job
Nilai jual atas scrap
merupakan hak dari konsumen atau pemesan
job yang bersangkutan. Dengan demikian, salvage value atau nilai jual scrap digunakan sebagai pengurang harga pokok atas job yang bersangkutan (sebagai
pengurang WIP).
b.
Scrap
cannot be attributed to a specific job
Nilai jual
atas scrap merupakan hak dari
produsen atau perusahaan yang mengerjakan produk tersebut. Salvage value atau nilai jual scrap akan dicatat dengan alternatif
sebagai berikut:
v Sebagai pengurang beban perusahaan (pengurang FOH Control);
v Sebagai penyesuaian terhadap akun COGS/COGS adjustment (pengurang COGS);
v Sebagai revenue
lain perusahaan/other income (revenue
from scrap sale).
2. Definisi spoil product
Spoil product atau barang rusak merupakan
barang yang rusak atau cacat atau tidak memenuhi standar yang dipersyaratkan
dan tidak bisa diperbaiki atau dikerjakan ulang agar kembali dapat memenuhi
standar.
·
Accounting
treatment for spoilage product:
a.
Kerusakan disebabkan oleh internal failure (made by the company)
v Spoilage cost ditanggung oleh atau menjadi beban penuh perusahaan yang
memproduksi barang tersebut. Konsumen tidak ikut menanggung kerugian yang
timbul sedikit pun atas spoil goods tersebut.
v Spoilage cost dalam kasus ini akan diakui sebagai suatu beban dan akan
dibebankan pada FOH Control.
v Salvage value atau nilai jual atas barang rusak tersebut, jika ada, menjadi
pengurang beban dalam FOH Control
tersebut.
v Jika perusahaan mengumpulkan unit-unit barang yang rusak tersebut secara
tersendiri sebelum dijual, maka timbul kelompok akun yang bernama “spoilage goods inventory”.
b.
Kerusakan disebabkan oleh external failure (karena adanya
permintaan oleh konsumen)
v Spoilage cost ditanggung oleh atau menjadi beban penuh bagi konsumen yang
memesan barang tersebut. Perusahaan sama sekali tidak ikut menanggung kerugian
yang timbul karena spoil goods tersebut.
v Spoilage cost akan diakui sebagai beban konsumen dan akan dibebankan/ditambahkan
pada komponen harga produk (WIP).
v Salvage value atau nilai jual atas barang rusak tersebut, jika ada, menjadi
pengurang beban yang harus ditanggung oleh konsumen tersebut.
v Perusahaan bisa menjualkan barang yang rusak tersebut dengan menaksir
nilai jual atas barang tersebut.
v Jika perusahaan mengumpulkan unit-unit barang yang rusak tersebut secara
tersendiri sebelum dijual, maka timbul kelompok akun yang bernama “spoilage goods inventory”.
3. Definisi rework
Rework Product adalah barang yang
dilakukan pemrosesan/pengerjaan ulang oleh perusahaan, dikarenakan barang
tersebut tidak memenuhi standar yang telah dipersyaratkan. Dengan demikian, rework berbeda dengan spoil product, karena atas rework dapat dikerjakan ulang atau
dapat diperbaiki.
·
Accounting
treatment for rework
a.
Rework disebabkan oleh internal
failure
v Seluruh biaya untuk pengerjaan ulang (cost of rework) ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan yang
bersangkutan.
v Konsumen sama sekali tidak turut serta untuk dibebani biaya rework tersebut.
v Cost of rework akan dibebankan pada FOH
Control.
b.
Rework disebabkan oleh permintaan konsumen (external failure)
v Seluruh biaya untuk pengerjaan ulang (cost of rework) ditanggung sepenuhnya oleh konsumen yang memesan
barang.
v Perusahaan sama sekali tidak turut serta untuk menanggung biaya rework tersebut.
v Cost of rework akan dibebankan sebagai penambah komponen biaya produk (menambah
WIP).
D.
Pencatatan Akuntansi untuk COQ pada Metode Pesanan
1.
Accounting for scrap
· Jika
nilai scrap tidak material,
maka pada waktu terjadi scrap
tidak di catat, dan saat dijual dapat dicatat sebagai berikut:
a. Penjualan scrap dicatat sebagai scrap sales
Cash (or Accounts Receivable) XXX
Scrap
Sales (or Other Income) XXX
b. Penjualan scrap sebagai pengurang cost
of goods sold
Cash (or Accounts Receivable) XXX
Cost of
Goods Sold XXX
c. Penjualan scrap sebagai pengurang factory
overhead control
Cash (or Accounts Receivable) XXX
Factory
Overhead Control XXX
d. Penjualan scrap dicatat sebagai pengurang material cost job yang bersangkutan
Cash (or Accounts Receivable) XXX
Work in
Process XXX
·
Jika nilai scrap material, maka akan dicatat sebagai berikut:
a.
Pada saat terjadi scrap
Scrap Inventory XXX
Work in
Process XXX
b. Pada saat dijual
Cash (or Accounts Receivable) XXX
Scrap
Inventory XXX
2.
Accounting for spoilage
Pencatatan atas spoil product dapat diilustrasikan
sebagai berikut.
Cost satu buah kursi terdiri dari:
Materials $20
Direct labor 5
Factory overhead 10
Total $35
Ada
seorang pelanggan memesan 1.000 buah kursi (Job 876). Setelah selesai pembuatan 100 buah kursi
pelanggan tersebut minta perubahan model.
100 kursi yang sudah selesai tidak dapat diperbaiki, tetapi dapat dijual
$10 per kursi. Harga jual kursi 150%
dari COGS. Total costs yang dibebankan pada job 876 adalah:
1.100 unit x $35 = $38.500.
Jurnal
untuk mencatat penyelesaian job 876:
Spoiled
Goods Inventory (100 x $10) 1.000
Cost
of Goods Sold ($38.500 – $1.000) 37.500
Work in Process 38.500
Jurnal
untuk mencatat pengiriman job 876 ke pelanggan:
Accouts Receivable (or cash) 56.250
Sales ($37.500 x 150%) 56.250
Jurnal
untuk mencatat penjualan spoiled goods:
Cash
(or Accouts Receivable) 1.000
Spoiled Goods Inventory 1.000
Jurnal
untuk mencatat penyelesaian job 876:
Spoiled
Goods Inventory (100 x $10) 1.000
Factory
Overhead Control (100 x $35) – (100 x$10) 2.500
Cost
of Goods Sold (1.000 x $35) 35.000
Work in Process 38.500
Jurnal
untuk mencatat pengiriman job 876 ke pelanggan:
Accouts
Receivable (or cash) 52.500
Sales ($35.000 x 150%) 52.500
3.
Accounting for rework
Pencatatan
atas rework product dapat diilustrasikan sebagai berikut.
Job
901 sudah selesai dibuat dengan total biaya $200.000. Kemudian ada rework (berupa penggantian
material) dengan rincian biaya sebagai berikut:
Materials
$8.000
Direct
labor 1.000
Factory
overhead 4.000
Total $13.000
Rework Caused by Customer
Biaya
rework dibebankan pada customer (debet ke Work in Process).
Jurnal
untuk mencatat rework:
Work in Process 13.000
Materials 8.000
Payroll 1.000
Applied Factory Overhead 4.000
Jurnal
untuk mencatat pengiriman job 901 ke pelanggan:
Accouts
Receivable (or cash) 319.500
Sales ($213.000 x 150%) 319.500
Rework Caused by Internal Failure
Biaya
rework dibebankan pada perusahaan (debet ke Factory Overhead Control).
Jurnal
untuk mencatat rework:
Factory
Overhead Control 13.000
Materials 8.000
Payroll 1.000
Applied Factory Overhead 4.000
Jurnal
untuk mencatat pengiriman job 901 ke pelanggan:
Accouts Receivable (or cash) 300.000
Sales ($200.000 x 150%) 300.000