A. Konsep dasar FOH
Biaya overhead pabrik (manufacturing
overhead costs) adalah biaya produksi yang tidak masuk dalam biaya bahan baku
maupun biaya tenaga kerja langsung. Apabila suatu perusahaan juga memiliki
departemen-departemen lain selain departemen produksi maka semua biaya yang
terjadi di departemen pembantu tersebut (termasuk biaya tenaga kerjanya)
dikategorikan sebagai biaya overhead pabrik. Biaya overhead pabrik biasanya
muncul dari biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk pemakaian bahan tambahan,
biaya tenaga kerja tak langsung, pengawasan mesin produksi, pajak, asuransi,
hingga fasilitas-fasilitas tambahan yang diperlukan dalam proses produksi.
B. Actual FOH dan Applied FOH
Departementalisasi biaya overhead pabrik bermanfaat untuk
pengendalian biaya dan ketelitian penentuan harga pokok produk. Pengendalian
biaya overhead pabrik dapat lebih mudah dilakukan dengan cara menghubungkan
biaya dengan pusat terjadinya sehingga dengan demikian akan memperjelas
tanggungjawab setiap biaya yang terjadi dalam departemen tertentu. Dengan
digunakannya tarif-tarif biaya overhead pabrik yang berbeda-beda untuk tiap
departemen, maka pesanan atau produk yang melewati suatu departemen produksi
akan dibebani dengan biaya overhead pabrik sesuai tarif dari departemen yang
besangkutan. Hal ini mempunyai akibat terhadap ketelitian terhadap penentuan
harga pokok produk.
C. Konsep dasar Departementalisasi
Adalah pembagian
pabrik ke dalam bagian-bagian yang disebut departemen atau pusat biaya (cost
center) yang dibebani dengan biaya overhead pabrik.
Dalam departementalisasi
biaya overhead pabrik, tarif biaya overhead dihitung untuk setiap departemen
produksi dengan dasar pembebanan yang mungkin berbeda diantara
departemen-departemen produksi yang ada. Oleh karena itu departementalisasi
biaya overhead pabrik memerlukan pembagian perusahaan ke dalam
departemen-departemen untuk memudahkan pengumpulan biaya overhead pabrik
yang terjadi. Departemen-departemen inilah yang merupakan pusat-pusat biaya
yang merupakan tempat ditandingkannya biaya dengan prestasi yang dihasilkan
oleh departemen tersebut.
C. Perbedaan producing dan sevice department
Departemen Produksi
Faktor-faktor
yang harus dipertimbangkan dalam menentukan jenis departemen yang diperlukan
untuk menetapkan tarif overhead departemental yang akurat adalah sebagai
berikut:
§ Kesamaan
operasi dan mesin di setiap departemen
§ Lokasi
dari operasi dan mesin
§ Tanggung
jawab atas produksi dan biaya
§ Hubungan
operasi terhadap aliran produk
§ Jumlah
departemen
Departemen Jasa
Jasa
yang memberikan manfaat kepada departemen produksi dan departemen jasa lain,
dapat diatur dengan cara (1) menetapkan departemen jasa yang terpisah untuk
setiap fungsi, (2) menggabungkan berbagai fungsi ke dalam suatu departemen,atau
(3) menempatkan beberapa biaya jasa dalam suatu departemen yang disebut tempat
penampungan biaya umum pabrik.
D. Biaya Langsung Departemental
Biaya
langsung departemental dapat dibagi menjadi ke dalam kategori-kategori sebagai
berikut: (1) supervisi, tenaga kerja tidak langsung, dan lembur, (2) tunjangan
tenaga kerja, (3) bahan baku tidak langsung dan perlengkapan, (4) perbaikan dan
pemeliharaan, serta (5) langsung dengan departemen asalnya, tanpa memperdulikan
apakah departemen tersebut adalah departemen produksi atau departemen jasa.
E. Biaya Tidak Langsung Departemental
Biaya
departemental tidak langsung merupakan biaya overhead yang tidak dapat
ditelusuri secara langsung ke departemen karena penggunaan biaya tersebut
secara bersama-sama. Misalnya ; sewa gedung, penyusutan, asuransi kebakaran,
utilitas dsbnya. Memilih dasar yang sesuai untuk mengalokasikan sebagian
besar dari biaya tidak langsung departemental adalah sulit dan besrifat
arbitrer. Alokasi harus didasarkan pada salah satu dari daftar berikut:
§ Ukuran
konsumsi dari suatu sumber daya
§ Ukuran
output
§ Pengganti
yang mencerminkan sumber daya yang dikonsumsi
F. Perhitungan department overhead rate
Dalam rangka perhitungan
biaya departemental dan produk, direkomendasikan dua metode akuntansi berikut
ini untuk biaya utilitas:
- Membebankan semua biaya tenaga kerja dan bahan bakar ke
departemen utilitas tersendiri, kemudian mengalokasikannya ke departemen
yang menerima manfaatnya.
- Membebankan departemen-departemen tertentu dengan biaya
tenaga kerja dan bahan bakar jika ada meteran terpisah, dan membebankan
sisanya ke departemen utilitas sendiri. Sisa inilah yang kemudian akan
dialokasikan ke departemen yang menerima manfaatnya.
G. Pengalokasian
service department cost to Producing department
Alokasi biaya overhead
departemen pembantu ke departemen produksi. Ada dua macam metode alokasi biaya
overhead departemen pembantu:
1. Metode alokasi langsung
Adalah metode paling
sederhana dan paling langsung mengalokasikan biaya departemen pendukung. Biaya
jasa variabel dialokasikan langsung ke departemen produksi secara proporsional
terhadap masing-masing departemen pengguna jasa. Biaya tetap juga dialokasikan
langsung kepada departemen produksi, tetapi berdasarkan proporsi pada kapasitas
normal atau praktis departemen produksi.
2. Metode Berurutan
Metode ini mengetahui bahwa
interaksi diantara epartemen pendukung telah terjad. Akan tetapi, metode
berurutan tidak secara penuh mengakui interaksi departemen pendukung. Alokasi
biaya dilakukan secara tahap demi setahap mengikuti prosedur penetapan
peringkat yang ditentukan terlebih dahulu. Biasanya urutanya ditentukan dengan
menyusun peringkat departemen pendukung dalam suatu tatanan jumlah jasa yang
diberikan, dari yang terbesar ke yang terkecil. Tingkat jasa biasanya di ukur
dengan biaya langsung dari setiap departemen pendukung; departemen dengan biaya
tertinggi dinilai sebagai pemberi dana terbesar.
3. Metode timbal balik
Metode ini mengakui semua
interaksi di antara deprtemen pendukung. Menurut metode ini salahs atu
departemen pendukung menggunakan angka departemen lain dalam menentukan total
biaya setiap departemen pendukung dimana total biaya mencerminkan interksi
iantara departemen pendukung. Jadi, total biaya yang baru dari departemen
pendukung dialokasikan ke departemen produksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar